Kamis, 28 Mei 2009

PENGERTIAN KONSERVASI DAN RUANG LINGKUP SUMBER DAYA
Pengertian Konservasi 1
Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik (Piagam Burra, 1981). Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan (Peter Salim dan Yenny Salim, 1991). Kegiatan konservasi selalu berhubungan dengan suatu kawasan, kawasan itu sendiri mempunyai pengertian yakni wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya (UU No. 24 Tahun 1992). Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia
Mulai tahun 1970-an konservasi sumber daya alam di Indonesia berkembang dan memiliki suatu strategi yang bertujuan untuk:
Sumber daya buatan adalah hasil pengembangan buatan dari sumber daya alam hayati atau non hayati yang ditunjuk untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan atau kemampuan daya dukungnya. Pengertian tersebut di atas menggambarkan bahwa sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang karena intervensi manusia telah berubah menjadi sumber daya buatan. Bentuk sumber daya buatan ini dapat dilihat pada kawasan budidaya, kawasan perdesaan, kawasan perkotaan, maupun kawasan cagar alam. Fungsi kawasan-kawasan tersebut dapat sebagai pelindung kelestarian lingkungan hidup, dibudidayakan, permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan manusia dan kesinambungan pembangunan.
Strategi Konservasi Alam Indonesia sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (sekarang UU No. 23 Tahun 1997). Strategi konservasi sumber daya alam disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman kepada para pengelolaan sumber daya alam dalam menggunakan sumber daya alam tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan lain. Kewenangan lain yang dimaksud meliputi kebijaksanaan tentang antara lain pendayagunaan sumber daya alam serta konservasi. Kebijakan ini dijelaskan lebih lanjut dalam PP No. 25 Tahun 2000 tentang Tugas Pemerintah yang berkaitan dengan konservasi sumber daya hayati


Strategi Konservasi Alam Dunia
Sasaran Strategi Konservasi Dunia adalah untuk mencapai tiga tujuan utama
1. Menjaga berlangsungnya proses ekologis yang esensial
2. Pengawetan keanekaragaman plasma nutfah
3. Menjamin kelestarian pemanfaatan jenis dan ekosistem
Strategi Konservasi Alam Dunia meliputi:
1. Konservasi sumber daya hayati untuk pembangunan berkesinambungan
2. Perlindungan Proses Ekologi yang terutama dan Sistem Penyangga Kehidupan
3. Pengawetan Keanekaragaman Plasma nutfah
4. Pemanfaatan Jenis dan Ekosistem secara lestari
































Metode pengukuran erosi
Berbagai cara pendekatan untuk mengukur besarnya erosi dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran erosi. Metode pengukuran dapat berupa:
1. mengukur seluruh erosi yang terjadi dalam masa yang lama(acumulatid erotion)
2. mengukur pelepasan atau penghancuran agregat tanah.
Mengukur seluruh Erosi atau Accumulated Erosion
Dengan melakukan pemeriksaan atau survai terhadap profil tanah dapat di tentukan berapa tebal yamg hilang. cara ini hanya dapat dilakukan apabila tanah mempunyai horison – horison yang jelas. metode ini dapat juga digunakan untuk menentukan jumlah erosiyang terjadi selama periode waktu tertentu (kohnke dan bertrand, 1959 ).
Besarnya erosi dan pengendapan yang telah terjadi dapat juga ditentukan berdasarkan kandungan fosfat dari lapisan tanah pada kedalaman tertentu . tanah bagian atas biasanya lebih banyak mengandung fosfat tersedia dari pada tanah bagian bawah . bila di peroleh petunjuk bahwa suatu lapisan tanah mempunyai kandungan fosfat relatif tinggi sebelumnya ,tetapi ternyata pada saat pengukuran di lakukan telah menjadi sangat sedikit atautidak aada sama sekali , itu berarti bahwa erosi telah terjadi . sebaliknya bila lapisan tersebut kandungan fosfatnya meningkat bila di bandingkan dengan kondisi alami , itu berarti bahea sedimetasi telah terjadi . metode penentuan erosi ini dapat di gunakan apa bila terdapat perbedaan yang jelas antara kandungan fosfat pada lapisan atas dan lapisan bawah atau bila pemupukan hanya dilakukan pada lapisan olah saja (jung ,1956 dan kuron , 1948 , dalam kohnke dan bertrand ,1959 ).
Dalam hal tertentu dapat di duga melalui jumlah endapan yang terdapat pada bagian bahwa dari suatu daerah aliran sungai (watershed ).
Apabila ” dan pengumpul tanah ” sudah di bangun , maka jumlah endapan dapat di hitung untuk menentukan besarnya erosi .
3. Mengukur erosi yang terjadi untuk satu kejadian hujan.
Untuk tujuan ini dapat di gunakan ;
(A) daerah aliran sungai (water shed)
Mengukur erosi dari daerah aliran sungai (DAS) dapat mendekati keadaan yang sebenarnya serta menghindari kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam metode lain (petak kecil), karena DAS merupakan satu satuan alami aliran permukaan. Daerah aliran sungai adalah daerah drainase dimana semua aliran permukaan dari hujan yang jatuh didaerah itu masuk melalui satu tempat. Untuk mengetahui erosi yang terjadi, besarnya DAS tergantung dari tujuan penelitian itu sendiri (Khonke dan Bertrand, 1959)
Untuk mengukur erosi dari suatu DAS, dilakukan pengukuran debit dan pengambilan contoh air pada suatu tempat, dimana semua aliran permukaan dari DAS tersebut akankeluar. Pengukuran debit menyataka banyaknya air yang keluar dari DAS untuk suatu masa atau waktu tertentu, sedangkan pengambilan contoh air dipergunakan untuk menentukan kandungan Lumpur dan unsure-unsur hara tang terangkut selama waktu yang ditentukan (Borst, Et All, 1945: Hays, et al, 1949; jung, 1956; Kuron, et al, 1956; Smith, et al, 1945; dalam kHonke dan Bertrand, 1959).
(B) Petak kecil.
Petak kecil yang biasanya 4 persegi, dipergunakan untuk mendapatkan besarnya erosi yang disebabkan ileh pengaruh factor-faktor ertentu untuk suatu tipe tanah dan derajat lereng tertentu. Petak yang digunakan umumnya demikian kecilnya sehingga semua aliarn permukaan yang terjadi pada saat hujan dapat ditampung dalam suatu tangki atau bak yang dipasang di ujung bagian bawah pwtak tersebut. Penampang membujur petak percobaan pengukuran erosi dengan menggunakan metode petak kecil tertera pada gambar
Kelemahan dari metode ini adalah
1. Aliran alami dari daerah disekitarnya ditiadakan, dan sering aliran permukaan mengalir pada satu tempat sepanjang sekat-sekat antar plot, sehingga menimbul;kan erosi parit (Gully Erosion)
2. Sesudah terjadi beberapa hujan lebat maka plot-plot akan menjadi lebih redah dari plat seg bak penampung yang di[pasang segaris dengan sudut kemiringan lereng. Meskipun sedikit penurunan ini akan merubah derajat lereng.
3. Oleh karena plot mempunyai ukuran yang kecil, maka pengelolaan tanah dan perlakuan lainnya akan lebih hati- hati dan lebih cermat, sehingga tidak sesuai dengan cara bertani yang biasa dilakukan (Khonke dan Bertran, 1959). Uraian mendetil dari metode petak kecil adalah sebagai berikut.
Lokasi dan ukuran petak.
Lokasi dan ukuran petak lokasi percobaan sebaiknya pada tanah miring yang masih mempunyai solum cukup dalam (0.5m) dan tanah ya seragam . kemiringan tanah sebaiknya hamper seragam .pengukuran kemiringan tanah dilakukan dengan Abney level atau dengan menggunakan metode “differential - leveling “ . jarak horizontal di hitung dengan pytagoras . kemiringan tanah dinyatakan sebagai perbandingan antara jarak vertikal dan jarak horizontal dikalikan dengan 100 %.
Apabila perlakuan yang di cobakan untuk mengetahui pengaruh tanaman setahun, maka panjang lereng adalah 22 m dan lebar 2 m. sedangkan untuk tahunan maka panjang lereng adalah 22 m dan lebar 4 m .
Sebelum percobaan dilakukan dan pada akhir musim hujan perlu di lakukan pengambilan contoh tanah untuk dianalisis . analisis ini meliputi :tekstur , permeabilitas , kecepatan infiltrasi , susunan pori tanah , kandungan bahan organic dan stabilitas agregat tanah.
Penampungan tanah dan aliran permukaa (soil collector).
Penampung tanah dan aliran permukaan adalah bak yang terbuat dari seng yang tebal (BWG 26 atau BWG 24 ) atau plat baja . ukuran bak panjang 2 m, lebar 0,3 m dan tinggi 0,3 pada ujung satu , sedangkan pada ujung yanh lain 0,25 m.
Pada sisi yang menghadap keluar , di buat 5 atau 7 lubang yang letaknya horizontal . lubang yang telah di lengkapi degan corong . dari corong tersebut air yang meluap di salurkan melalui pipa karet atau plastic ke dalam drum penampung , sehingga jumlah air yanh meluap dapat di hitung . drum di perlengkapi dengan tutup.
Bak penampung di tanamkan di ujung bawah pada setiap petak dengan bagian atas setinggi permukatanah petak tersebut .
Alat penakar hujan
Alat penakar hujan ynag digunakan adalah alat pengukur hujan automatic (automatic rain gauge) tipe siphon atau tipe lain yang kertas piasnya dapat diganti setiap hari (24 jam). Kertas pias diganti setiap jam 7.00 pagi.
Cara mengukur aliran permukaan
Untuk mengukur jumlah aliran permukaan diperlukan penakar dan penggaris. Penakar digunakan untuk mengukur banyaknya air dalam bak, sedangkan penggaris digumakan untuk mengukur banyaknya air dalam drum. Pengukuran air dilakukan jam 7.00 pagi .waktu menakar air dalam bak maupun dalam drum di usahakan tanahnya jangan banyak yang terangkut bersama air .
cara perhitungan (dalam keadaan meluap ).
1 Banyaknya air dalam bak penampung , misalnya 100 liter,
2 Banyaknya air dalam drum : tinggi air di ukur dengan penggaris , misalnya 10 cm . jika permukaan drum diameternya = 56 cm, maka luas permukaan drum = 2.500 cm . jadi volume air dalam drum = 10 x 2.500 x 1 cm kubik = 25.000 cm = 25 liter . apabila bak penampung mempumyai 7 lubang , maka jumlah air yang meluap = 7 x 25 liter = 175 liter.jadi jumlah aliran permukaan = 100 + 175 = 275 liter.
Cara mengukur berat tanah .
Untuk mengukur berat tanah tererosi di lakukan 2 tahap : a. menimbang seluruh tanah basah . caranya : tanah dari bak di keluarkan dan di keringkan sehari dalam tampah lalu di timbang . demikian juga tanah dalam drum di ambil dan di keringkan sehari dalam tampah yang lain di timbang , b. pengeringan contoh tanah untuk menghitung berat total tanah kering.
Alat-alat
Alat – alat yang di pergunakan adalah : kantong plastik kecil , tali (benang / rafia), label, timbangan, kompor, oven, dan cawan aluminium.
Caranya
1. tanah dari tampah di aduk aduk dulu kemudian diambil contohnya + 25 gram , masukan ke dalam kantongplastik lalu diikat kuat dan diberi label . dari tiap perlakuan di ambil 2 contoh tanah ;
2. 2 timbangan bobot cawan kosing
3. tanah dr kantong plastik di masukan dalam cawan lalu di timbang ;
4. masukan cawan berisi tanah ke dalam oven
5. panaskan + 3jam (sampai beratnya tetap )
6. setelah pemanasan selesai , cawan berisi tanah di keluarkan lalu di timbang.
Cara perhitungan .
A. berat total tanah basah , misalnya :
1 dari bak 50 kg
2 dari drum = 2 kg . jika bak mempunyai 7 lubang maka jumlah berat tanah yang meluap = 7x 2 kg = 14 kg . jadi berat total tanah basah = 50 = 14 kg = 64 kg.
B. berat contoh tanah basah misalnya 20 gram .
C. berat contoh tanah kering misalnya 10 gram .
Jadi berat total tanah kering :
x A gram = x 64.000 gram = 32.000 gram
pengamatan erosi dan aliran permukaan
pengamatan erosi dan aliran permukaan dilakukan setiap hari hujan. Caranya seperti telah di sebutkan diatas
pengamatan tanaman
selama pertumbuhan, tanaman diamati ;
tinggi tanaman
persentase persentase penutupan tanaman terhadap permukaan tanah. Pengamatan dilakukan setiap satu sampai dua minggu sekali. Pada saat panen, berat bahan himjau dan hasil panen harus ditimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan pesan/komentar bagi ssaya